Wanita ku…
Harummu berbisik di
gelabnya malam
Ragaku mencari pelukan
hangat yang mengalir
Teringat tentang cumbuan-cumbuan
yang amat ketat dari bibirmu
Hatiku kalut pada aroma
nafasmu yang mendengung
Kau jiwa permaisuri
dalam seribu kembang manja.
Wanita ku …
ijinkan aku meniup
rambut halus di tengkukmu
Memanjakan telunjukku
di atas kulit mulusmu
Menyentuhkan bibirku di
leher kencanmu
Menarik kedua tanganmu
hingga memelukku seperti perekat
Kita berbisik
Kita terpejam
Terbang bersama
kencangnya sketsa
Aku dan kamu menjadi
harmoni
Wanita ku …
Rambutmu yang hitam
menerjang aroma khas
Bola matamu mengirimku
dalam hayalan malam
Kau terhanyut dalam
pelukanku
Wanita ku …
Aku tak tahu kamu
sekarang di mana?
Ku buka kamus cinta ku,
Ku tulis sajak yang
menyanjung namamu
Aku tidur!
Aku bermimpi!
Wanitaku merasuk dalam
sukma ku
Aroma bantal menemaniku
dalam sepi
Aku berontak
Aku gelisah lagi!
Tak ingin sedikit waktu
berlari dari cita-cita
Kau adalah hati
Kau adalah imajinasi
Terimalah kecup
hangatku mala mini
Walau hanya seberkas
catatan kecil tentang mu
Aku yakin!
Segumpal noda tak akan
sanggup mengotori kulitmu
Wanita ku …
Aku sudah mengadu pada
malam
Pada matahari
Pada gugusan bintang
Kamu akan menjadi
goresan prosa-prosa
Goresan yang tak pernah
mengenal lanjut usia
Wanitaku adalah
prosa-prosa
Wanitaku adalah badanku
Dalam jamahan bahasa
prosa
Ku sampaikan kalimat
rindu padamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar