CERPEN

Jumat, 11 November 2011

maaf ma..aku durhaka (29 Desember 2009)

Rumah ku, semua menyeruak berdendang keras membilas kepalaku dengan kemarahan bathin pada keadaan yang busuk ini.

"Dia pacarku ma!!! "Terucap dari mulutku pada sekeping cermin yang setia.
Aku berteriak dalam hati serta melemparkan badanku di atas kasur dan bantal.

“apakah mama tidak mengerti tentang persaan ini?!!.. mengapa dia yang sangat aku sayangi harus mendapati sikap tidak senang dari mama?!!”

aku selalu berusaha memberikan yang terbaik pada mereka, aku takut membantah perkataan mereka dan di sisi lain tidak mungkin aku meninggalkan dia demi sikap mama yang egois itu.

“Dia ramah, sopan dan baik”

tapi setiap dia ke rumah mama selalu memasang muka yang tidak enak yang membuat Dia merasa tersinggung. Aku kasihan padanya. Semua karena mantanku dulu yang menjadi pacar kesayangan di depan mama, mantan yang pernah menghianati aku dengan cinta yang lain.

Mama marah!!! Yah…mungkin keadaan itu yang membuat mama tidak setuju padanya. Hati kecilku berkata

“apakah semua orang itu akan berperilaku sama ma?...Dia beda!!! "
Aku hanya meneteskan air mata ditengah bayangan senyum cintaku yang khas. Di tengah tundukan kepalanya saat Dia berhadapan dengan mama.

Aku pernah diajak menemui keluarganya. Mereka baik, ramah padaku, aku merasakan mememukan rumah baru yang penuh dengan kedamaian. Aku betah sekali di rumahnya, mama dan papanya bagai berliant, menabur senyum yang tak terbalas bagiku. Adiknya begitu manja padaku, tapi apa yang bisa aku lakukan dengan sikap mama yang tidak memahami perasaanku yang gundah ini.

"aku tidak ingin mati konyol ma!!!! Aku sudah menemukannya dalam hidupku, aku tak mau ia pergi dari hidupku lagi."

Aku terbagun dan menghapus air mataku. Di ruang makan keluargaku berkumpul untuk menikmati sarapan pagi bersama. Aku melihat mama seperti boomerang bagiku, kasih sayang ku pada mama berusaha meyakinkan kebaikan pacarku ini tetapi dilain pihak derajadnya sebagai Ibu yang aku kagumi membuat mulutku sulit untuk membantah sikap mama.
Selepas sarapan aku bersiap untuk menemui pacarku. Dia ingin mengajaku kerumahnya pagi itu. Mama menemaniku di kamar dan bertanya padaku.

“kamu mau kemana?”

mulutku takut, gemetar, berusaha jujur tetapi mulutku tekunci keras.

“mau belanja ma?” ungkapku bohong pada mama.

“sama pacarkamu itu???” mama berkata dengan wajah yang enggan dan pergi meninggalkanku di kamar.

Aku menggengam sebotol parfum dan membantingnya. Mama kembali dengan wajah dan bola mata yang menyorot tanjam padaku. Aku menundukan kepala menutupi kekesalanku pada sikap mama yang mau menang sendiri. Mama menasihatiku dengan suara yang lantang, memmarahiku dengan barisan kata nasihat. Jantungku terpompa, degup nafas pacarku memuncak bagai bunga cinta yang teraniaya.

“Cukuuuup ma!!!” aku memberli tatapan mama

“Aku sayang padanya!!!...dan Dia pacarku…” aku melangkah keluar sambil menghapus air mata dan bayangan durhaka di setiap detik lakah kakiku.

“Maaf ma…. Semua terpaksa aku lakukan…aku sayang pada mu ma…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar