CERPEN

Sabtu, 12 November 2011

(PUISI)Bersamamu

ku dengar belati-belati bersuara
teriakan-teriakan mendampingi kekeruhan
aku terkalahkan oleh suasana
terkulai bersama beban hitam di pundakku

bersama kicau burung ku coba bersiul
nada-nada ku rangkai membuka sudut mataku yang kuncup
nafas yang panjang...
tertiup dari bahasa yang tanpa asa

aku berteriak pada badan
berikan aku sedikit ketenangan
congkak langkahku terlalu miring
semakin retak bersama senandung kosong
senandung yang bercerita tentang kebersamaan
bercerta ketika kamu mendorong kepalaku dengan canda.
bertingkah goblok, tak ada rasa malu ketika itu!

mungkin 31 matahari menjadi pemandangan yang timpang
kerasnya permainan, sulitnya kaki ku merapatkan kekuatan
aku tersungkur
di tipu para wasit yang tak berlencana
mereka berpihak!
mengeroyokku yang hanya mainan kecil.

aku terperangkap lelah
cinta menjadi padanan kata yang ambigu
cinta menjadi rangkaian sulap silat lidah
terperanga
terjingkat
memilih cinta yang tak pasti harus mundur
kejamnya jurang, cadasnya batu tebing
mencongkel kulit ariku, walau ku paksa untuk berakhir

bersamamu adalah bahagia dan sedih
bersamamu adalah akhir yang tak berujung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar