CERPEN

Minggu, 04 Desember 2011

Tulisan Tanpa Judul


Mencintaimu seperti menikmati bunga mawar di pagi hari
Mencintaimu seperti doa-doaku kepadaNYA
Mencintaimu seperti sedang menikmati tetesan embun pagi
Mencintaimu menjadi bagian yang amat ku hafal dalam detik-detik yang berlari
Engkau menghadirkan hasrat berbeda dan membangkitkan kesendirianku di kala malam
Engkau menyediakanku mimpi-mimpi indah walah sediki nyebelin
Aku percaya bahwa mencintaimu seperti musim yang selalu berubah
Jujur dari hatiku
Ada energy yang muncul di kala engkau kedinginan
Ada air yang mengalir dari bibirku di kala dahaga menyebut namamu
Ada senyuman yang membangunkan ketika aku sedang berair mata
Saat semua meninggalkanku dalam sepi, aku melihat kamu yang mengulurkan tangan dengan cinta
Roman-roman kita di temani iringan biola klasik yang membuat kita berdasa bersama sebatang lilin
Kita bernyanyi dalam satu nafas
Berbicara dalam satu arah
Kemenangan tentang cita-cita yang sering kita sebut dikala berdua
Kita saling memuji tentang mata yang indah
Saling sindir ketika kekuarangan itu hadir menjadi benalu
Terbangunlah kita dalam kalimat yang utuh dan melengkapi sisi-sisi yang kita anggap curang.

Menilikimu adalah bahagia dan sedih
Permainan hari-hari yang pedas
Perjalanan yang cadas
Hitam dan putih tak lagi kokoh ketika kita merangkai nya menjadi abu-abu
Sejalan, saling rasa dalam kalimat tenggang rasa
Ya, memahami apa yang sebenarnya belum kita fahami
Menyelami apa yang belum kita salami
Menulis kata-kata dalam diari cinta yang siap dalam perencanaan

Kita menyadari pejaman mata ini mencari mimpi tentang hari siang
Kita berpisah karena waktu yang tak tepat
Aku yakin, kerinduan malam ini akan mengajak kita segera bertemu dikala fajar membagunkan kita
Tak sanggup melewati waktu tanpa nyatamu
Sampai kapan?
Ya, sampai waktu tak sanggup menyumpahi kita dengan cobaan-cobaan yang mendidik

Dulu aku berkenalan dengan detik pertama kita saling sapa.
Kita juga belajar melewati hari pertama dengan setumpuk rindu pandangan pertama
Minggupun semakin kokoh membisikkan kata-kata rindu
Bulanpun enggan melewatkan kita saat bahagia dan bertengkar
Sekarang hubunga itu menjadi menahun
Adakah abad yang akn terlewat?
Aku akan rangakai kamu setelah membaca prosa ini
Akan ku simpan kamu dalam kutipan-kutipan yang ku pelajari

Teringat disaat pelukan hangat bercerita waktu itu
Kita berbincang bercampur tawa tanpa hirau pada dunia
Kita terus saja berkata “ aku sayang kamu”
Kita juga bercerita tentang pengalaman yang sering kita lewati
Ada egois
Ada juga marah-marah
Ada juga bermanja-maja sehingga merasa seperti seorang anak kecil yang lucu
Ada pelukan
Ada memaafkan
Ada juga kemarahan yang berbuntut saling diam
Ada rasa resah setelah kemarahan
Itu semua adalah cobaan yang di pelajari
Sebab,
Dua badan yang berbeda memiliki dua citra yang harus kita persatukan
Mari bicara dalam komitmen
Karena,
Kehilangan tentang kita adalah musuh terberat sampai bumi yang gersang tak lagi sanggup merubah musimnya untuk menyatukan kita.
Barisan kata-kataku akan menyanyianmu lagu-lagu cinta
Menyampaikan dongeng kasih sayang pada telingamu yang mendekati bibirku
akupun terhanyut mengecup lehermu yang mulus
menyetuhkan telunjuku pada bibirmu yang mekar
menyempurnakan hasrat pada kecupan hangat yang bermain-main
kita mendekap dunia dalam keringat yang panjang
hay prosa!
terlarut dalam kegelapan
ada gengaman terletak pada ketulusan bunga-bunga yang tak tampak walau wanginya menyentrom nafsu
kita adalah kita
tidak ada yang tahu tentang kita sedang apa.
Ingat saat kita berjumpa?
ada rasa malu-malu untuk mengecup kening?
ada ragu-ragu untuk memeluk badan

malam ini kita akan terpejam dan menambah satu hari lagi untuk usia cinta kita
kita memang tidak sedang bersama
tidak sedang mengecup bibir yang bergetar
tidak sedang mengantar tangis dalam pertengakaran manis
kita sedang sendiri menghayal wajah yang sering kita bilang manis walau hanya dalam hati
kita sudah terlarut
hanya mengucap selamat tidur pada imajinasi yang tersalur dalam mimpi
kita akan takut terbangun karena kita tidak sedang bersama dalam dekapan yang terdekat
izinkalah bintang malam menyampaikan kata-kata cintaku
biarlah bulan sabit mewakili senyum kita ketika tak bersama
biarlah bahasa-bahasa prosa bercerita tentang kita
sebab,
rasa rindu kita akan bersatu kembali esok dan mungkin hingga usia kita memaksa untuk berpisah
selamat tidur dunia
selamat datang suaramu di hari esok
selamat tidur dunia yang lelah
agar stamina esok sanggup membuat kita asri dan semakin memperdalam rasa.

1 komentar:

  1. Where is the closest casino to Portland to Portland?
    There's just no good 서울특별 출장샵 reason to go to a casino in Portland. The nearest is 안양 출장안마 the 군포 출장마사지 beach, 아산 출장샵 where you'd be walking 4 answers  ·  Top answer: Portland is not the nearest casino 여주 출장마사지

    BalasHapus